PROPOSAL KEGIATAN CB KEWARGANEGARAAN KELOMPOK 3

CBDC – TFI
Character Buliding Kewarganegaraan
MELAKUKAN KEGIAAN-KEGIATAN VOLUNTEERING






Meningkatkan Rasa Percaya Diri dan Mengasah Kreativitas Pada Anak-anak RPTRA Meruya Utara

Identitas Kelompok
NIM
NAMA
JABATAN
2001610495
Sherly Jocelyn
Ketua
2001605255
Baiq Rizqia Almira
Sekretaris
2001610715
Agni Putri Pertiwi
Anggota
2001612203
Sania Brahmanda Yogita
Anggota
2001618415
Tedwin Tansan
Anggota


LB35
BINUS UNIVERSITY
2016




HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

Project Luar Kelas Character Building Kewarganegaraan

1.    Judul Project                          : Memperkenalkan budaya Indonesia untuk anak RPTRA Meruya Utara
2.    Lokasi Project                       : RPTRA Meruua Utara
3.    Kelompok target kegiatan    : Anak-anak RPTRA
4.    Nama anggota kelompok     :
a.     Sherly Jocelyn
b.    Sania Yogita Brahmanda
c.     Tedwin Tansan
d.    Baiq Rizqia Almira
e.     Agni Putri Pertiwi
5.    Mata kuliah                           : Character Building Kewarganegaraan
6.    Kelas                                       : LB35
7.    Dosen                                     : Ch. Megawati Tirtawinata


Jakarta, 16 Maret 2016
Mengetahui,
       Ketua Kelompok              Dosen CB Pancasila


(…………………….…….)      (…………….……………….)
                              Nuraini Wulandari         Ibu Ch. Megawati Tirtawinata






DAFTAR ISI















I.                 LATAR BELAKANG
Pada umumnya masuknya budaya asing ke Indonesia sangat cepat perkembangannya. Masuknya budaya luar bisa melalui banyak cara seperti, sarana multi media massa elektronik maupun cetak, serta media dunia maya (internet dan social media) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendi-sendi kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa.

 Budaya itu sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

          Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi masuknya budaya asing dibiarkan maka yang dapat terjadi adalah, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

Oleh karena itu, untuk  meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya  pengem­bangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Seni-seni lokal dan nasional  perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni.  Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal social - kultural” masyarakat.
         


II. PERMASALAHAN

Dengan perkembangan jaman, pemuda Indonesia lebih mengenal budaya asing daripada budayanya sendiri, yaitu budaya Indonsesia. Banyak anak-anak usia dini lupa, atau tidak farmiliar dengan budaya Indonesia karena pengaruh budaya asing dan perkembangan teknologi.


III. RENCANA KEGIATAN
Untuk mengatasi permasalahan diatas, kami telah merencanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan memperkenalkan budaya Indonesia  ke anak usia dini.
Target jumlah anak : 25 anak
Target umur anak : anak dari kelas 4-6 (umur 10-12)
Pertemuan -1
Survei lokasi dan meminta perijinan
Pertemuan-2
Melakukan kegitatan. Yaitu:
·       Belajar (30 menit)
-          Memperkenalkan diri ke anak-anak
·       Melakukan kegiatan (30 menit)
-         Mengikuti kegiatan tarian tradisional

Pertemuan-3
Melakukan kegiatan yaitu:
·       Belajar (30 menit)
-         Mengikuti kegiatan seni yaitu mewarnai tokoh Indonesia
·       Istirahat (30 menit)
-         Memberikan waktu bebas untuk mereka bermain
-         Saling ngobrol

Pertemuan-4
Melakukan kegiatan yaitu:
·       Belajar (30 menit)
-         Bermain permainan tradisional bersama anak-anak
·       Istirahat (30 menit)
-         Memberikan waktu bebas untuk mereka bermain
-         Saling ngobrol
-         Member hadiah bagi para pemenang

Pertemuan-5
·       Games (40 menit)
-memperlihatkan video tentang pahlawan Indonesia ke anak-anak
·       Perpisahan (40 menit)
-         Saling berkumpul dan mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
-         Mengucapkan perpisahan untuk anak-anak






BAB III
METODE KEGIATAN
I.                 PEMBUKAAN
·       Perkenalan diri: setiap anggota kelompok memperkenalkan diri
·       Menjelanani kegiatan dengan menyenangkan agak anak-anak terhibur dan dapat mempelajari hal-hal baru
·       Berkomunikasi lebih kepada anak-anak agar lebih akrab dan menjalani kegiatan dengan nyaman




BAB III
KONSEP

Konsep untuk kegiatan ini adalah saling mengakrabkan diri melalui kegiatan sosial terutama anak-anak RPTRA, dengan tujuan memberi ilmu baru mengenai budaya Indonesia. 

Comments

Popular posts from this blog

RAPAT KELOMPOK 3

PERTEMUAN 5 - PENGAJARAN TARIAN TRADISIONAL KEPADA ANAK-ANAK